Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

3 Komponen Wajib dalam Strategi Trading Forex

Komponen wajib dalam strategi trading forex

Halo Trader,

Anda sudah mencapai bagian ke-5 dari Seri Belajar Trading Forex untuk Pemula di Forex Valid, dimana pada artikel ini Anda akan belajar mengenai Strategi Trading Forex.

Namun sebelum melanjutkan, pastikan Anda telah memahami pembahasan kita sebelumnya mengenai Fungsi Analisa dalam Trading Forex dan Indikator Forex karena Strategi Trading sangat erat kaitannya dengan suatu Analisa dan Indikator Forex yang sudah kita bahas dalam artikel sebelumnya.

Apa itu Strategi Trading Forex

Strategi didefinisikan sebagai sebuah sistem untuk menemukan, merumuskan, dan mengembangkan suatu doktrin yang akan memastikan kesuksesan jangka panjang jika diikuti dengan setia.

strategi trading forex

Dalam trading forex, Strategi Trading dapat diartikan sebagai sekumpulan aturan-aturan yang mengatur aktivitas trading kita.

Aturan tersebut mulai dari jenis analisa yang digunakan, aturan masuk dan keluar pasar, aturan penggunaan modal, pembatasan resiko dan target, serta penggunaan volume transaksi (lot), atau yang biasa disebut money manajemen tradingnya.

Dalam pemahaman trader pada umumnya, jika dilihat dari pengertian di atas strategi trading disamakan dengan sistem trading.

Soal penyebutan istilah ini kami rasa tidak perlu diperdebatkan, yang terpenting adalah kita sepakat bahwa Strategi Trading merupakan suatu sistem yang berisi sekumpulan aturan-aturan yang mengatur aktivitas trading yang kita lakukan yang jika diikuti dengan disiplin dan setia maka secara jangka panjang, kesuksesan trading akan dapat diraih.

Secara garis besar, Strategi Trading memuat:

  1. Jenis analisa yang digunakan;
  2. Aturan masuk dan keluar pasar;
  3. Aturan penggunaan modal, resiko dan target, serta volume transaksi.

Jenis Analisa yang digunakan

Dalam suatu strategi trading, analisa yang digunakan adalah yang paling pertama ditetapkan.

Seorang trader dapat menggunakan jenis analisa fundamental atau analisa teknikal, atau bahkan gabungan dari keduanya.

Hal ini menjadi penting, karena mengetahui jenis analisa ini akan membuat kita memiliki rambu-rambu dalam setiap aktivitas trading kita.

Sebagai contoh, suatu strategi trading yang menggunakan analisa fundamental biasanya akan benar-benar mengabaikan faktor-faktor analisa teknikal seperti histori chart, indikator-indikator teknikal yang terdapat dalam chart, atau pola-pola yang terbentuk dari candlestick chart.

Sebaliknya, suatu strategi trading yang menggunakan basis analisa teknikal biasanya ia akan mengabaikan faktor-faktor fundamental seperti rilis data ekonomi suatu negara yang berhubungan dengan mata uang suatu negara yang diperdagangkannya.

 

Selain itu, ada juga strategi trading yang memperhatikan kedua jenis analisa, yaitu analisa fundamental dan analisa teknikalnya.

Strategi trading jenis ini biasanya akan melakukan trading berdasarkan faktor-faktor teknikal seperti histori harga, info atau sinyal trading dari indikator-indikator teknikal yang tersedia dalam chart, bentuk atau pola chart tertentu, namun juga akan membatasi aktivitas tradingnya apabila suatu data fundamental tertentu akan rilis.

Misalnya pada hari tersebut terdapat jadwal rilis data Non-Farm Payroll US, maka berdasarkan strateginya, trader ini tidak akan melakukan trading pada hari tersebut.

Sebagai trader kita harus benar-benar memahami strategi macam apa yang akan atau sedang kita gunakan, terutama jika kita mengadopsi atau menerapkan suatu strategi trading yang bukan buatan kita sendiri berdasarkan riset yang panjang.

Jangan asal menggunakannya tanpa paham jenis analisa macam apa yang digunakan oleh strategi tersebut, karena akan berakibat fatal bagi kita sebagai penggunanya.

Aturan Masuk dan Keluar

strategi trading aturan keluar masuk pasar

Setelah mengetahui jenis analisa yang digunakan, kita juga harus mengetahui atau menentukan bagaimana aturan masuk dan keluar posisi dalam setiap aktivitas trading kita.

Strategi trading mengatur bagaimana dan kapan kita harus masuk ke dalam posisi trading, mengambil posisi BUY atau SELL, dan mengatur bagaimana dan kapan kita harus keluar saat menghasilkan profit maupun loss.

Aturan masuk dan keluar pasar ini biasa juga disebut sebagai sinyal trading.

Ada banyak sekali sinyal masuk dan keluar pasar yang tersedia di dunia ini.

Ada yang sesimple apabila terdapat pola candlestick engulfing, maka silakan masuk ke pasar searah dengan jenis candle engulfing tersebut. Jika candlenya bullish maka silakan ambil posisi BUY.

Ada juga yang menggunakan istilah golden crossing dari suatu indikator tren dalam analisa teknikal sebagai sinyal masuk pasarnya, misalnya saat Moving Average periode 50 bergerak dari bawah ke atas Moving Average periode 100, maka ambil posisi BUY pada pair tersebut.

Ada juga yang menggunakan jadwal rilis data sebagai sinyal masuk, misalnya 5 menit menjelang rilis data US-NFP, ambil posisi BUY di pair EURUSD apabila pada saat tersebut data yang akan rilis itu diprediksi meningkat atau membaik daripada data rilis periode sebelumnya.

Begitu juga sinyal trading untuk keluar dari posisi yang sudah dibuat sebelumnya.

Biasanya dilihat dari tanda-tanda atau indikator-indikator yang bertentangan dengan sinyal masuknya.

Anda perlu tahu bahwa ada banyak sekali model-model sinyal untuk masuk dan keluar dari pasar yang tersedia internet.

Jika Anda mencarinya, Anda mungkin tidak akan menemukan akhir dari halaman pencarian di google.

Tapi... untuk menemukan sinyal trading yang bisa memberikan hasil profit yang baik dan konsisten bukanlah hal yang mudah, dan mungkin akan sangat sulit Anda dapatkan di internet.

Hal ini karena untuk memperoleh hasil trading yang profit dan konsisten, bukan hanya bergantung dengan sinyal trading, namun ada faktor lain yang harus dipenuhi juga dengan baik, yaitu yang disebut sebagai manajemen trading.

Manajemen trading ini mengatur penggunaan modal minimal, volume transaksi atau lot, dan batasan resiko serta target yang harus diambil dalam setiap kali trading, dan umumnya hal ini tidak akan disampaikan pada artikel-artikel tentang strategi trading yang Anda baca di internet secara random.

 

Kami tidak menyalahkan para pembuat artikel atau para tutor pembuat artikel tersebut atau "suhu trader" yang mengajarkan Anda strategi trading yang tidak lengkap. Karena kami juga menyadari bahwa untuk mencapai titik tersebut (menemukan strategi trading lengkap yang menguntungkan) membutuhkan pengorbanan waktu dan biaya yang bisa kami pastikan tidak sedikit, yang mungkin Anda sendiri juga tidak mau atau tidak sanggup melakukannya.

Kami juga tidak menyalahkan para tutor atau "suhu trader" yang meminta Anda membayar sekian juta rupiah atau memenuhi syarat-syarat tertentu untuk mendapatkan atau mempelajari strategi trading miliknya secara lengkap dari hasil risetnya tersebut, karena memang dalam menemukan strategi itu juga beliau-beliau tersebut pasti sudah membayar harganya.

Kami juga tentu tidak menyalahkan Anda yang tidak bersedia membayar harga yang mungkin sudah dilalui oleh para tutor atau "suhu trader" tersebut, karena tidak yakin dengan "hasil jujur" dari strategi tersebut, dan beliaupun tidak mau membukanya secara jujur.

Karena kami juga pernah merasakan yang mungkin Anda juga rasakan atau takutkan, dimana sangat disayangkan saat kita membeli strategi trading dengan harga yang tidak murah dan ternyata hasilnya hanyalah "sampah".

 

Forex Valid dibuat berdasarkan keresahan yang sama, disini kami akan menyajikan semua informasi yang perlu kita ketahui dari suatu strategi trading forex sebelum memutuskan akan menggunakan strategi ini atau strategi itu, yang tentu saja semuanya akan kami sajikan dengan jujur dan transparan dalam Topik Kategori Strategi Trading nanti.

Note: Jika suatu waktu nanti Forex Valid tidak bisa diakses karena aksesnya diblokir untuk wilayah negara kita (mungkin), silakan buka ForexValid.com dengan menggunakan VPN. Karena entah mengapa rasanya kami punya peluang untuk diblokir karena menyampaikan kebenaran-kebenaran yang akan kami sampaikan nanti. Tapi Semoga tidak.

Manajemen Modal, Resiko dan Target, serta Volume Transaksi

manajemen modal, resiko, target, dan manajemen lot

Oke, sudah kita sebutkan di atas, faktor lain yang menentukan hasil trading kita akan profit atau loss adalah bagian ini, Manajemen modal, pembatasan resiko, penentuan target, serta volume transaksi.

Penggunaan sinyal masuk dan keluar pasar yang baik sekalipun akan menghasilkan kerugian (loss) apabila kita tidak menggunakan modal, resiko, dan target, serta lot yang benar saat melakukan trading.

1. Modal

Pertama, kita sepakat bahwa untuk berbisnis Anda butuh modal, dalam hal ini modal adalah uang yang harus Anda depositkan ke broker Anda.

Modal trading juga tidak bisa Anda masukkan dari sembarangan sumber. Umumnya Anda akan diperingatkan untuk menggunakan modal yang disebut "uang dingin" yaitu uang yang jika Anda kehilangannya karena transaksi trading atau perdagangan Anda yang merugi (loss trade), tidak akan mengakibatkan kesulitan hidup di keluarga Anda.

Jangan gunakan uang sekolah anak Anda untuk menjadi modal trading, atau uang yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan bulanan keluarga Anda, bahkan uang untuk berobat, apalagi uang hutang yang mewajibkan Anda membayar bunga karenanya. Jangan pernah menggunakan jenis uang ini untuk jadi modal trading Anda.

Sumber modal trading Anda ini akan mempengaruhi bagaimana Anda menjalankan aktivitas trading Anda. Faktor ini seringkali menjadi perusak objektivitas dan disiplin para trader. Banyak trader tidak bisa menjadi disiplin karena rasa takut yang berlebihan yang disebabkan tidak siap kehilangan modal tradingnya, karena modal tersebut berasal dari dana kebutuhan pokok mereka.

Satu hal yang Anda harus pahami, Anda tidak bisa menghasilkan sesuatu tanpa mengambil resiko. Resiko dan potensi keuntungan selalu jalan berdampingan. Yang bisa Anda lakukan adalah meminimalisir resiko dan memperbesar potensi keuntungan Anda, itu berlaku dalam bisnis apapun.

Besaran modal yang Anda butuhkan tergantung dari 2 (dua) hal, deposit minimal yang tersedia di broker forex Anda dan target keuntungan (dalam jumlah mata uang Anda).

Berikut saran kami tentang cara Anda menentukan modal trading Anda yang ideal.

  1. Tentukan jumlah keuntungan yang Anda inginkan. Misalnya Anda ingin memperoleh keuntungan Rp10.000.000 per bulan, atau jumlahnya sekitar USD700 per bulan.
  2. Selanjutnya buat target yang rasional menurut kemampuan Anda. Target yang rasional ini sifatnya subjektif, bagi sebagian besar trader profesional, keuntungan sebesar 5% - 6% per bulan sudah cukup memuaskan. Kita anggap Anda juga membuat target keuntungan sebesar 5% per bulan.
  3. Maka secara sederhana jumlah modal ideal Anda adalah USD700 / 5% = USD14.000, atau sekitar Rp196.000.000.

2. Resiko

Ada 2 (dua) bentuk target resiko yang perlu Anda perhatikan dalam strategi trading Anda.

  1. Resiko modal yang siap Anda tanggung dalam setiap peluang yang tersedia (dalam jumlah mata uang).
  2. Resiko yang tersaji di pasar (dalam pip atau pipette dan besarannya bisa berubah-ubah).

 

Resiko modal yang siap Anda tanggung maksudnya adalah berapa Dollar Anda siap kehilangan uang dari modal Anda jika ternyata analisa Anda salah dan mengakibatkan kerugian.

Normalnya trader akan meresikokan maksimal 5% dari modalnya untuk setiap peluang transaksi yang tersaji di pasar.

Namun dengan modal yang relatif lebih besar trader biasanya akan menggunakan resiko yang lebih kecil, sekitar 1% sampai 2% dari modal untuk setiap peluang transaksi yang tersaji di pasar.

Besarnya resiko yang boleh diambil ini sebetulnya tergantung juga dengan akurasi atau tingkat profitabilitas sinyal tradingnya. Jika dalam histori transaksinya ternyata sinyal trading si trader ini pernah mengalami atau menghasilkan kerugian berturut-turut hingga 10 (sepuluh) kali, maka dengan resiko per transaksi sebesar 2% trader tersebut akan kehilangan 20% dari total modalnya. Jika ia trading menggunakan resiko 5% per transaksi, maka ia sudah kehilangan 50% dari total modalnya. Kehilangan 50% dari modal trading Anda adalah hal yang tidak baik untuk psikologi Anda.

Semakin besar resiko yang diambil untuk setiap transaksi, maka semakin besar juga peluang kehilangan seluruh modal trading Anda.

3. Target

Target disini adalah persentase atau besar keuntungan yang ingin Anda hasilkan setiap kali trading.

Target ini juga biasa disebut para trader sebagai Reward.

Anda mungkin pernah mendengar atau pernah tahu seorang menyebutkan Risk : Reward Ratio yang baik dalam trading adalah 1 : 1 atau lebih tinggi, dengan Reward harus menjadi yang lebih tinggi.

Karena secara matematis, dengan Risk : Reward = 1:1, peluang Anda menghasilkan profit yang besar akan menjadi semakin mudah, asalkan Anda mempunyai sinyal trading yang akurasinya di atas 50% sudah pasti Anda akan profit.

Namun kenyataannya, sulit menemukan suatu strategi trading yang menggunakan Risk : Reward = 1:1 dan konsisten menghasilkan profit.

Yang benar adalah Anda hanya perlu memastikan sinyal trading yang sudah satu paket dengan Risk : Reward rationya (berapapun rationya) bisa menghasilkan profit yang konsisten.

4. Volume Transaksi (Lot)

Nah, bagian ini sebetulnya juga menjadi kebebasan trader dalam menentukannya.

Namun jika ingin mengikuti rencana manajemen yang sudah kita bahas di atas, maka volume transaksi ini bisa ditentukan dengan rumus:

Lot = Risk (USD) / Risk (Pipette)

Jika dalam suatu kesempatan terdapat peluang transaksi yang secara teknikal menyajikan peluang profit sebesar 600 pipette, dan resiko yang tersaji sebesar 500 pipette, sedangkan besar resiko yang bersedia kita tanggung adalah 2% dari total modal kita yang sebesar USD10.000, maka volume transaksi maksimal yang boleh kita ambil adalah .... Lot.

Diketahui:

Peluang profit (pipette) = 600
Resiko (pipette) = 500

Modal (USD) = 10.000
Resiko dari modal = 2%
Resiko (USD) = 200

Maka Volume transaksi maksimal kita:

= Resiko (USD) / Resiko (pipette)
= 200 / 500
= 0.4 Lot

Ya, 0.4 Lot adalah jumlah volume transaksi maksimal yang boleh Anda gunakan untuk mengambil peluang transaksi pada saat itu.

Teknisnya bisa Anda lakukan dengan membuka 1 posisi dengan volume transaksi 0.4 Lot, atau membuka 2 posisi dengan volume transaksi masing-masing 0.2 Lot, atau membuka 4 posisi dengan volume transaksi masing-masing 0.1 Lot. Bebas, sesuai keinginan Anda, dengan batas maksimum untuk peluang transaksi di momen itu sebesar 0.4 Lot.

Penutup

Oke Trader, itulah 3 Komponen yang wajib ada dalam satu Strategi Trading.

Jika Anda menemukan di luar sana yang membagikan strategi trading namun tidak mencantumkan 3 komponen di atas secara jelas, maka bisa dipastikan (mohon maaf) itu adalah "sampah" yang bisa Anda abaikan saja.

Akurasi suatu strategi trading tidak bisa diukur jika ke-3 komponen di atas tidak terpenuhi dan dapat diukur.

Silakan lihat berbagai Strategi Trading Forex yang tersedia di ForexValid.com, Anda juga bisa meminta bantuan kami untuk melakukan riset terhadap Strategi Trading yang Anda curigai sebagai strategi trading yang patut kita riset dan belum kami muat di website kita ini.

Semoga website kita ini, ForexValid.com bisa menjadi jawaban dalam pencarian Anda sebagai trader forex.

Posting Komentar untuk "3 Komponen Wajib dalam Strategi Trading Forex"